My First Kajian! : Hijrah Mulai dari Mana ?

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh๐Ÿ’•

Semoga kita semua selalu dibawah lindungan Allah SWT.

Btw, lama banget ngga nulis di blog ini. Cukup geli dengan tulisanku sendiri di beberapa postingan terakhir, like.. "wow galau banget Anda kemarin2" wkkw. Tapi ngga apa-apa, kita di hari ini tidak akan ada tanpa diri kita di hari kemarin yang tidak pernah berhenti berproses. Wedew sok iye banget tuh.

Okay, 

Hari Sabtu tanggal 10 Februari 2024 pukul 9 hingga 11 siang tadi, Aku ikut kajian yang secara tidak sengaja aku tau dari story Instagram Mbak Rachmy (terima kasih ya mbak hihi). Awalnya, Aku iseng aja deh daftar, berhubung nggak ada jadwal ngajar di hari Sabtu (because it's a long weekend tho!). Kajian yang Aku ikuti hari ini merupakan grand opening dari serangkaian kajian yang insyaAllah akan rutin dilakukan hingga akhir April. Lebih lengkapnya bisa teman-teman cek di Instagram temantemani.id kalau kepo dan pengen ikutan.

This is my first kajian online. 
Tema yang dibawa adalah "Hijrah Mulai dari Mana?" yang dibawakan oleh Ustadzah Farah Qoonita, Teh Karina, dan Ust Amar.

Kalau dipikir, seumur-umur di tahun ke-24 hidup di bumi-Nya Allah, aku ngga pernah ikut kajian. Jangankan kajian di masjid, online aja baru kali ini. Eh tapi kalau dengerin podcast atau ceramah di Yutub yang tiba-tiba muncul mungkin beberapa kali ya.. ga lebih dari 100 kali, masih kalah sama total jumlah replay lagu All too Well-nya Taylor Swift. Astaghfirullah wkwk. 

Oke let's get back to the track. Aku ingin menuliskan kembali poin yang aku dapat dari kajian hari ini, agar tidak hanya mengendap di buku catatanku aja. Notes to myself dan barangkali bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membaca.

Hijrah di Mulai dari Mana?

Seringkali Aku mendengar kata hijrah, jujur otak ini bisa sempet-sempetnya kepikiran hijrah itu jihad. Hehe beda ya. Dalam Islam, hijrah berarti meninggalkan perilaku atau kebiasaan yang buruk, dan beralih ke perilaku atau kebiasaan yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Intinya yang aku tangkep, kita berusaha memperbaiki diri untuk menjadi muslim dan muslimah yang lebih baik.

Perkara hijrah ini  juga dituangkan dalam salah satu surah di Al-Quran (dan sepertinya di surah lain ada banyak namun yang aku kutip hanya satu) yaitu surah An-Nisa' ayat 100 yang berbunyi :

۞ ูˆَู…َู†ْ ูŠُู‡َุงุฌِุฑْ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَุฌِุฏْ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ู…ُุฑَุงุบَู…ًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ูˆَุณَุนَุฉً ۚ

ูˆَู…َู†ْ ูŠَุฎْุฑُุฌْ ู…ِู†ْ ุจَูŠْุชِู‡ِ ู…ُู‡َุงุฌِุฑًุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ุซُู…َّ ูŠُุฏْุฑِูƒْู‡ُ ุงู„ْู…َูˆْุชُ ูَู‚َุฏْ

ูˆَู‚َุนَ ุฃَุฌْุฑُู‡ُ ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ۗ ูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ุบَูُูˆุฑًุง ุฑَุญِูŠู…ًุง

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hijrah bisa dilakukan dari hal-hal kecil dalam keseharian kita. Mulai dari cara berpakaian, bertutur kata, memperbaiki sholat, menjauhi larangan Allah, even lebih bersabar menghadapi ujian yang datang setiap harinya merupakan hijrah. Gampangnya deh, awalnya satu hari kita ga baca quran, next day coba deh baca 1 atau 2 ayat aja. Setidaknya, kita sudah berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin. Atau, buat yang cewek, biasanya pake kerudung cekek leher (aku banget yach) boleh dicoba agak diturunkan hijabnya.

Ketika kita mencoba memasuki pintu kebaikan, bahkan meskipun awalnya kita ngga tulus-tulus banget, insyaAllah, Allah tetap akan membukakan pintu tersebut untuk kita. Kita adalah apa yang kita pilih hari ini. Dan, perlu diingat bahwa apa yang kita pilih akan kita pertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, perjalanan kita, ditentukan oleh diri kita sendiri. Sekeras-kerasnya hati kita, percayalah bahwa Ia tetap akan dapat melunak jika ditetesi air setiap harinya. Ketika hati kembali ke Allah, InsyaAllah kita akan menemukan ketenangan. 

Tips Istiqomah :

1. Diri kita ini terdiri dari jasmani (badan, fisik) dan rohani (ruh). Selama ini, tentu kita selalu ingat memberi "hak" untuk jasmani kita. Makan, jajan seblak pake jamur enoki, beli kue pancong, pakai skincare, dan lain sebagainya. Namun, apa pernah kita pikirkan, dalam 24 jam ini sudahkan kita memberikan hak untuk "ruh" kita? Gimana caranya sistur? yups, sholat, baca Quran, shodaqoh, dan lain sebainya. Karena jika ruh tidak diberi haknya, udah pasti kita susah istiqomah.

2. Aduh aku males. Males itu wajar. semua orang pasti pernah ngerasain males. Bedanya, ada yang mau melawan rasa malas ada yang yaudah kita manut ke rasa malas itu. Tetap paksa. Walaupun dimulai dari sebuah paksaan, Allah mengetahui apa yang ada di hati kita. Walau kita malas, kita tetap ingin mendapatkan ridho Allah. Semoga dengan melawan rasa malas, akan terbuka 1 pintu hidayah dan membuka pintu-pintu hidayah lainnya. 

Selalu ingat! : Bahwa Allah akan menolong orang yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya!

That's it. Kayaknya ini aja deh notes hari ini. 

Mungkin kurang rapih karena nulisnya yahh begitulah. Tapi semoga poinnya bisa dapat diterima hihi.
Bismillah semoga kita semua bisa istiqomah yah.. mulainya sih gampang, nah istiqomah-nya itu yang kadang wadidaw hehe. 

ps : btw merinding banget setiap ustadzah Farah ngomong :') adem banget huhu. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! See you!



Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter