Kajian with Teman Temani : Women In Islam !


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh !

Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, (seperti postingan sebelumnya) ada salah satu topik kajian yang menarik yang ingin aku share. Sayang sekali jika hanya bertahan di buku catatanku. Whether ada yang mbaca atau tidak, setidaknya aku berupaya menyebarluaskan sedikit insight baru yang aku dapatkan. Topik kajian kali ini mampu membuatku menghabiskan dua kertas HTS eh HVS untuk mencatat ideas dan pesan yang menurutku wajib di highlight. Pasalnya, semua pembahasannya daging banget dan bikin aku merinding. Yups, sesuai judul postingan, topik hari ini membahas terkait "Women in Islam"  yang dibawakan oleh Ustadzah Karina atau Teh Karin. 

Sebelum memulai.. Long story short, di tahun 2020-2021 aku pengamat pemikiran terkait feminism. I used to read about their spectrum, their values, opinion etc. And I was a feminist. Yups. I was. Ada saat dimana aku akhirnya berpikir, I don't need this. At all. Kenapa? hehe, yups semuanyaa dikuatkan di kajian hari ini. 

Bagaimana posisi Wanita dalam Islam?

Pernah denger ngga, seringkali ada yang mengatakan "enak ya jadi cowok.. bisa ini itu"
Aku pernah beberapa kali. Dan jujur, aku sendiri pernah bilang begitu. Well, ternyata ini semua bukan perkara enak ngga enak. hehe.

Setiap gender punya pros and cons. Alhamdulillah, aku dan temen-temen cewek lainnya, dilahirkan pada zaman setelah Islam hadir di dunia. Boro-boro bisa checkout shopee, dulu kita hanya dianggap sebagai "barang" yang bisa diperdagangkan, gaboleh kerja, nuntut ilmu, kalau nikah harta kita diambil suamik, dsb. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di jazirah arab saja loh. Di berbagai belahan dunia juga banyak studi yang menunjukkan ketidakadilan ini. I mean, kalau kita ngomongin feminisme, lebih dari 1400 tahun lalu, Islam sudah memberikan hak paripurna bagi wanita sekaligus boundaries yang tentunya juga berguna untuk menjaga hak tersebut. Kalau dulu sebelum Islam, mungkin wajar ya kalau kita ngomong "enak ya jadi cowok" tapi setelah islam hadir,  tidak ada lagi yang lebih beruntung daripada dilahirkan menjadi seorang mukmin atau hamba Allah yang beriman, regardless kita dilahirkan sebagai laki-laki maupun perempuan. Yang menjadi pembeda adalah ketaatan.

Allah memilih nabi adam dan istrinya hawa sebagai khalifah di bumi. Artinya, ini bukan hanya untuk nabi Adam saja yang notabene laki-laki. Baik laki-laki maupun perempuan punya karakteristik pemimpin, we have our sense of leadership. Namun disini, tidak dipungkiri, di Islam memang disebutkan bahwa laki-laki dan perempuan tidaklah sama. Hal ini disebutkan pada surah Ali-Imran ayat 36 yang berbunyi :

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا

مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“So when she delivered her, she said, ‘My Lord, I have delivered a female.’ And Allah was most knowing of what she delivered, and the male is not like the female. And I have named her Mary, and I seek refuge for her in You and [for] her descendants from Satan, the expelled [from the mercy of Allah].”

Apa yang berbeda?

Of course. Secara agregat, fisik perempuan lebih lemah atau secara ukuran tidak sama dengan laki-laki. Aurat nya pun berbeda. Semua perempuan diciptakan Allah dengan cantik, despite of their skin tone,  body shape, etc. That's why cowok harus jaga pandangan hehe (aduh kalau ini cewek juga harus sih ya, aku juga mah harus. tapi kalau liat nathan sama asnawi main kek aduh ganteng banget ciptaan Allah). Perintah ini sesuai dengan Surah An-Nur ayat 30, bahwa :

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ

إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

˹O Prophet!˺ Tell the believing men to lower their gaze and guard their chastity. That is purer for them. Surely Allah is All-Aware of what they do.

Artinya, perempuan disini memang punya speciality. Kita diberikan anugerah untuk mengandung, melahirkan, menyusui yang mana.. peran tersebut tidak dapat digantikan. Dan itu telah menjadi fitrah kita sebagai perempuan. Sesuai dengan Surah An-Nisa ayat 1 bahwa : 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا

زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاء

O humanity! Be mindful of your Lord Who created you from a single soul, and from it He created its mate,1 and through both He spread countless men and women.

Mungkin sekarang marak LGBTQ, ada yang bahkan sampai transplantasi rahim, suntik hormon, not identified him/herself as their gender, semuanya tetap tidak akan bisa mengubah fitrah dari Allah. 

Di Islam, secara fitrah laki-laki adalah seorang pemimpin bagi kaum perempuan. Tapi, pemimpin disini bukan berarti dia lebih mulia. Laki-laki memimpin perempuan untuk lebih dekat dengan surga Allah, sekaligus menyediakan, membimbing, menafkahi, itu adalah tugas pemimpin. Bukan berarti seenaknya. Dalam rumah tangga, laki-laki dan perempuan tetap bisa merancang visi misi bersama sama, saling mendukung dalam kebaikan. Ketika mereka embrace the roles, insyaAllah akan selalu dirasakan menfaatnya. 

It's all about ridho pada ketetepan Allah. Karena memang, di era sekarang, some people want protection, but some people don't. That's the reality.

Bagaimana dengan Wanita yang meninggalkan pekerjaan demi keluarga? Kenapa harus selalu wanita yang mengubur mimpinya?

Di atas segala cita, ada surga dan ridho Allah sebagai cita yang paling mulia. Seharusya, tidak ada mimpi yang memang harus direlakan jika semuanya masih dapat diusahakan bersama. Namun yang terpenting, jikalau memang harus ada yang direlakan, maka yang tidak boleh terlepas adalah cita untuk meraih surga Allah. Suami kerja untuk mencari nafkah, dan istri kerja untuk beramal shalih. Peran wanita di masyarakat dapat digantikan siapapun, namun peran wanita di keluarga tidak dapat digantikan oleh siapapun. Kalau kamu bekerja untuk Allah, lowongan pekerjaan di sisi Allah akan selalu ada, dan insyaAllah akan sesuai dengan kualifikasi yang kita punya. 

Apa yang belum kita capai hari ini, bukan berarti tidak akan bisa kita capai selamanya, dan apa yang belum kita lakukan hari ini, bukan berarti tidak mungkin akan kita lakukan di hari-hari berikutnya. Namun anak? tidak bisa menunggu hari-hari berikutnya. 

Allah pasti memberikan takdir yang terbaik. Bisa jadi apa yang kita inginkan adalah takdir terbaik bagi kita, namun bisa jadi apa yang bukan kita inginkan adalah takdir terbaik bagi kita. Perempuan dan Laki-laki memiliki perjuangannya masing-masing.

Siapa sih tokoh wanita yang bisa menjadi inspirasi bagi Wanita?

Sumpah ini aku juga baru sadar sih, di Islam  semua tipe wanita tuh udah ada role modelnya. Yang memang ingin berkarir sebagai business women, pekerja, ada wanita yang inspirasional banget yaitu Siti Khadijah r.a, jika saat ini sedang berperan sebagai ibu rumah tangga dengan segala pekerjaan domestik dan tetek bengeknya juga punya role modelnya yaitu Fathimah r.a, bagi kita yang masih berstatus jomblowati? ada Maryam binti Imran. Dan yang mungkin belum dikaruniai anak.. ada Asiah binti Muzahim istri Firaun yang tetap bisa menunjukkan power sebagai istri.. masyaAllah lengkap banget loh. Dan yang jelas, setiap tipe punya tantangan.

Intinya.. Women in Islam itu udah jelas banget ketetapannya, udah jelas pula dimuliakan. Ngga perlu pake feminisme udah semuanya secara adil diatur oleh agama Islam. Tapi ya gitu... saking aja aku sendiri yang kadang tidak memuliakan diri sendiri hahaha. Jadi backburner misalnya (loh?!) canda yh. 

Mungkin itu dulu kali ya untuk sharing notes hari ini, 

Terima kasih bagi rekan-rekan yang sudah membaca sampai akhir hihi. See you in another corat coret tikaa! Gambar ambil di pinterest yak wkwkk.

Wassalamualaikum!

Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter