Sosiology- Proses Sosial

MInggu depajn aku akan melakukan preentasi Sosiology yang berhubungan dengan materi ini /.\

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya


Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :
Imitasi

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
Proses simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.

Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.


Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
Adanya orang perorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya

kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umum.


Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.
Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.
Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.

Kehidupan yang Terasing
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehiduapan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebaban karena secara badaniah seseorang sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang lainnua. Padahal perkembangan jiwa seseorag banyak ditentuan oleh pergaulannya dengan orang lain.

Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salat satu indrany. Dari beberapa hasil penelitian, ternyata bahwa kepribadian orang-orang mengalami banyak penderitaan akibat kehidupan yang terasing karena cacat indra itu. Orang-orang cacat tersebut akan mengalami perasaan rendah diri, karena kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan kepribadiannya seolah-olah terhalang dan bahkan sering kali tertutup sama sekali.

Pada masyarakat berkasta, dimana gerak sosial vertikal hampir tak terjadi, terasingnya seseorang dari kasta tertentu (biasanya warga kasta rendahan), apabila berada di kalangan kasta lainnya (kasta yang tertinggi), dapat pula terjadi.

Bentuk-bentu Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

Proses-proses yang Asosiatif

Kerja Sama (Cooperation)

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa
Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

Ada 5 bentuk kerjasama :
Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

Akomodasi (Accomodation)

Pengertian

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk Akomodasi
Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Hasil-hasil Akomodasi
Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat

Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru.
Menekankan Oposisi

Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
Perubahan-perubahan dalam kedudukan
Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Proses Asimilasi timbul bila ada :
Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri

Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini
Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama
interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan
Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
Toleransi
kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
perkawinan campuran (amaigamation)
adanya musuh bersama dari luar

Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi
Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga
perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi
In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.

Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.

Proses Disosiatif


Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu :


Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :
Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.


Bentuk-bentuk persaingan :
Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
Menyalrkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif
Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)

Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
Kerpibadian seseorang
Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.
Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.


Kontraversi (Contravetion)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.

Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.

Tipe Kontravensi :
Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle)
Antagonisme keagamaan
Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.

Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
Perbedaan antara individu
Perbedaan kebudayaan
perbedaan kepentingan
perubahan sosial.

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
Pertentangan pribadi
Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara

Akibat-akibat bentuk pertentangan
Tambahnya solidaritas in-group
Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
Perubahan kepribadian para individu
Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.

Pandawa 5 and The Kurawa

Banyak sekali karakter pewayangan yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, tapi tentunya yang berkarakter baik. baik Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.Pandawalima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Berikut ini kita akan mengenal karakter tokoh pandawa lima :

YUDISTIRA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDJpivzXlU4cAwAqGSqYic4kgCVuShZs_6cb8iQFaS_uDvq87YeKIULV3PTpzI41OriJygd6BOxEkvqqXb9WTYMSiK58f4kZnZN45uPsCYxwGrXXGX21xsP9fnHCLIwMrix_yWKKnwrQsx/s320/punta.jpeg
Yudistira memiliki nama kecilnya yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua diantara lima Pandawa, atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama. Yudistira memerintah di Kerajaan Amarta.

Karakter : Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi, suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Sifat lainnya yang menonjol adalah adil, sabar, jujur, taat terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. 


BIMA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqYk_-5M4jWu0zavlvW9eEZDs2J4ZF8INoLEvKRk4ADFwSMuL1r7n-YJcntMVcAkMLMRqZZpli1FFukRUu_uGJfZAXa_Iaefy-fw1LDt5n4aLT8dlzQuZmGpDidSrxVd06PwA1yMfm6jhN/s320/images.jpeg
Bima dengan nama kecilnya Sena. Bima merupakan putra kedua Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala. Bima juga dijuluki Werkudara. Dalam pewayangan Jawa, Bima memiliki anak yaitu Gatotkaca, Antareja dan Antasena.

Karakter : Bima memililki sifat dan perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.
Ia juga memiliki sifat kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya   hatinya lembut,  setia pada satu sikap, tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.
ARJUNA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5XGW_JfRyWXEKAebrO8yNafrIXjxQXDjs4fgprjXCzwq69H9_JBNr9o110xErTcIK4VCoXQu__FqReytb2hOLx52Gsfm0mveyJc1UInHA1MTLdXJTXnM_fYBgPS-x0vqNQUbxfu8h6exK/s1600/arjuna.jpeg
Arjuna dengan nama kecilnya Permadi. Arjuna merupakan putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Ia adalah ksatria cerdik dan gemar berkelana, gemar bertapa dan berguru menuntut ilmu. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran besar di melawan Kurawa. Arjuna dikenal juga dengan nama Janaka. Ia memimpin kerajaan di Madukara

Karakter : Arjuna memiliki sifat perwatakan cerdik pandai, pendiam, lemah lembut budinya,teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.

NAKULA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHLBrk8mV9IJHNeyKSocdEREr0L9cVcQ3eDAW0SuP2dHNODo3C-i614chccRr9I0MoeXtvnWGTUfRuMDhwXBVVtnf3YMTMM3qOUuGsTKSUC5QEQruHMqJS6Zn71B8VkEisDDYVlo4pK19H/s320/nakula.jpg
Nakula dengan nama kecilnya Pinten. Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. 
 Karakter : perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia.


SADEWA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidKCffXsr6Ny5qSz3PAQtFDfPqgGcpcYLVxiKoJvlzJCHuS7RGhIF_Lw2EcQtyoO8T0K_vDUrbghY8e810MyUQORK6m_-_3047WHLoiYTDUa3IIWsbtEPZIeZnXewvsApTV9IbaI9D4o1_/s320/sadewa.jpg
Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen. Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. 

Karakter :perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia. 

1.  Jempol ~ Yudhistira
Sebagai kakak tertua yang menaungi dan contoh sopan santun dalam kehidupan. Yudhistira adalah satu karakter yang nerimo, dalam arti Yudhistira adalah orang yang selalu menyatakan “silahkan” “monggo”. Masyarakat Jawa juga selalu menggunakan jempol untuk menunjukkan arah atau menyatakan persetujuan.
2.  Jari Telunjuk ~ Bima
Sebagai raksasa, Bima dikenal sebagai orang yang lurus dan terus terang, walaupun keras dan apa adanya. Bahkan, dia hanya menggunakan Kromo Inggil (bahasa Jawa yang halus) hanya kepada gurunya, Dewa Ruci. Bima dikenal sebagai orang yang keras dan berusaha mengingatkan dengan galak. Masyarakat kita, jika memarahi orang atau mengingatkan orang, akan menggunakan jari telunjuk yang teracung. Hal tersebut merupakan simbolisme Bima yang sedang mengingatkan kesalahan kepada orang lain.
3.  Jari Tengah ~ Arjuna
Lelananging jagad (prianya dunia) yang dikenal sebagai impian setiap wanita. Dalam pewayangan India, Arjuna tidak digambarkan sebagai orang yang tampan sekali. Arjuna dikenal sebagai impian setiap wanita karena mampu menyenangkan hati para wanita. Lewat keberanian, ketenangan, dan kecerdikannya, tepat sekali jika jari tengah yang disimbolkan sebagai Arjuna sebagai penyeimbang Pandawa.
4.   Jari Manis ~ Nakula
Sebagai kakak kembar dari Sadewa, Nakula sebenarnya lebih tampan dari Arjuna. Nakula juga merupakan simbol dari ketampanan, keindahan, dan keharmonisan. Oleh karena itu, cincin sebagai asesoris, dan sebagai lambang ikatan pernikahan diletakkan di jari manis, sesuai dengan sifat Nakula yang tampan, indah, dan harmonis.
5.   Jari Kelingking ~ Sadewa
Adik terkecil dan adik kembar dari Nakula, digambarkan sebagai wayang yang paling mampu membawa kestabilan dan kebersihan. Bahkan di salah satu kisah, Nakula adalah satu-satunya wayang yang mampu meruwat (membersihkan) Bethari Durga untuk kembali ke bentuk awal beliau (Dewi Uma). Jika dikembalikan ke fungsinya, hanya kelingking yang mampu membersihkan kotoran di tempat yang tersembunyi, seperti hidung dan telinga.
Filosofi Pandawa Lima melalui simbol
1.  Yudhistira dalam pewayangan adalah simbol atau lambang sosok yang suci, tidak mempunyai dosa, dan diibaratkan darahnya berwarna putih tanpa noda sedikitpun. Ia merupakan putra pertama Pandawa yang memiliki sifat paling jujur. Dalam kisahnya, ia diceritakan tidak pernah berbohong selama hidupnya. Ia juga disebut Satria dari Amarta. Dari Yudhistira, kita dapat belajar mengenai arti sebuah kejujuran dengan menghilangkan kebohongan. Hal ini karena dengan kejujuran, setiap masalah yag dihadapi akan dapat dengan tenang dan mudah untuk diselesaikan.
2.  Bima dalam pewayangan adalah simbol ketegasan dan keadilan serta kejujuran dalam menegakkan hukum, tidak pandang bulu. Siapa pun yang salah maka harus dihukum, meskipun itu saudara maupun anaknya sendiri. Bima selalu menepati janjinya, bertubuh besar, dan kokoh. Dari Bima kita dapat mengambil nilai-nilai ketegasan, tidak pandang bulu, dan selalu menepati janji. Hal inilah yang dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan agar kita dapat selalu siap dalam mengarungi permasalahan hidup.
3.  Raden Arjuna adalah lambang atau simbol sosok tampan dan rupawan, serta mempunyai banyak anak dan istri. Namun, semua istrinya hidup rukun. Meskipun tampan dan rupawan, Arjuna merupakan kesatria tanpa tanding, selalu menang dalam setiap pertempuran. Karena itu, ia juga pernah dijuluki Wijaya yang berarti tidak pernah kalah.
Dari Arjuna kita dapat memahami bahwa kemenangan selalu digapai akibat proses yang dilakukan dengan sangat maksimal. Arjuna terkenal dengan keteguhan dan kekuatannya dalam menjalani proses pendidikan keilmuan sehingga Arjuna selalu unggul dalam setiap pertempuran.
4.  Nakula memiliki simbol setia, taat, belas kasih, tahu membalas budi, dan dapat meyimpan rahasia. Nakula memiliki ingatan masa lalu yang sangat kuat. Ia pun memiliki kelebihan dalam ilmu pengobatan.
Dari Nakula, kita dapat mengambil sikap untuk tidak membuka aib seseorang dengan tahu membalas budi dan memiliki belas kasih yang tinggi. Dari Nakula pula kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadikan pengalaman sebagai guru yang paling berharga.
5.  Sadewa dikisahkan memiliki sifat bijak dan pintar. Jika Nakula, saudara kembarnya memiliki ingatan masa lalu yang kuat, Sadewa memiliki penglihatan masa depan karena Sadewa adalah ahli perbintangan yang ulung (ramalan). Dari Sadewa, selain sikap bijak dan pintar dalam ilmu keduniaan, kita akan mengambil simbol untuk melihat masa depan dengan penuh optimis. Tidak pernah putus asa dan siap tempur untuk menjalani proses kehidupan dari sudut pandang Pandawa masa depan kita.
Tambahan:
pandawa

  1. DURYUDANA 
 Sifat  : Ia orang yang sakti, kebal segala senjata, namun sayang mempunyai watak pengiri.


  1. DURSASANA
Sifat : ugal-ugalan, bertabiat sesukahatinya, bericara keras dan kasar.

  1. CITRAKSA
Sifat : Bicara gagap, sikapnya congkak dan suka memaki.

  1. DURMAGATI
Sifat : Secara lahiriah hidup kelihatan makmur, pakaian serba indah, namun tidak sakti.

  1. KARTAMARMA
 Sifat : Dia adalah satu-satunya saudara kurawa yang kurang terkenal karena dia pemimpin prajurit yang agak baik.

  1. CITRAKSI
Citraksi bermata kedondongan, berhidung menganggui (Jawa: njengat). Bermahkota topeng. Berjamang dengan garuda membelakang. Berkalung putran bentuk bulan sabit dua susun. Berkeroncong. Berkain batik parang rusak barong


  1. PRABU JARASANDA
berwatak angkara murka, ingin menangnya sendiri, penganiaya, bengis, keras hati, berani serta selalu menurutkan kata hatinya. 
Prabu Jarasanda sangat sakti

  1. SUKASANDA
Begawan Sukanda bermata telengan putih, berhidung bentuk haluan perahu, bermulut terbuka, bergigi dan bertaring, menandakan ia seorang raksasa. Bersongkok dan berjamang dengan garuda membelakang
  1. UGRASENA
mempunyai sifat dan perwatakan; berani, cerdik pandai, tangkas dan pandai mempermainkan senjata gada

10.  PRABU KALAKARNA
bermata telengan, behidung haluan perahu, bermulut ngablak, terbuka, penuh gigi dan taring. Bermahkota topeng, berjamang dengan garuda membelakang, bersunting waderan. Bergelung, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain kerajaan lengkap.

Dewi Drupadi merupakan simbol wanita yang setia serta tahan banting terhadap semua jenis penderitaan, walau sebenarnya diaputeri Raja. Sesudah menikah dengan Puntadewa, tiada pernah sedilitpun mengeluh. Dewi Drupadi sempat melakukan hidup sebagai pengelana dengan keluar masuk rimba. Mereka cuma hidup dari pemberian orang, lantaran pada saat itu beberapa Pandawa tengah melakukan hidup  brahmana, sesudah momen Bale Sigala-gala. Dewi Drupadi baru bisa hidup lumrah layaknya seorang permaisuri, saat Pandawa usai membangun Kerajaan Amarta. Tetapi kewajaran itu tak berjalan lama, lantaran Pandawa harus kalah dalam permainan judi dadu, yang disebabkan siasat licik dari Patih Sangkuni.

Tetapi selain beberapa watak baiknya, Dewi Drupadi juga memiliki karakter yang kurang baik, yaitu berlidah tajam. Tak hanya sempat menyinggung perasaan Basukarna dengan menyampaikan tak sudi kawin dengan orang yang bukan  kelompok bangsawan, dia juga menghina Prabu Duryudana yang disebutkan sebagai anak orang buta. Lantaran perlakuan Drupadi yang seperti itu, maka saat Pandawa kalah dalam permainan dadu, Adipati Karna melampiaskan dendamnya dengan memanas-manasi Dursasana supaya menelanjangi Drupadi, sedang Prabu Duryudana tertawa senang melihat Drupadi dipermalukan dihadapan beberapa orang. Dihadapan beberapa Pandawa, putri Raja Cempala yang juga permaisuri Raja Amarta itu diseret Dursasana dengan menarik rambutnya. Lalu dihadapan orang ramai, Dursasana menarik kain yang dikenakan Dewi Drupadi, tetapi dengan cara yang gaib tiba-tiba senantiasa nampak kain baru yang menyelimuti badannya. Itu seluruhnya karena pertolongan Batara Darma, Dursasana yang berkali-kali menarik kain Dewi Drupadi akhirnya jatuh kelelahan dan tidak berhasil menelanjangi Drupadi. Saat tersebut Dewi Drupadi bersumpah tak akan lagi menyanggul rambutnya sebelum  dikeramas dengan darah Dursasana. Sumpah Dewi Drupadi pada akhirnya terwujud, dalam Baratayuda, Bima sukses membunuh Dursasana serta merobek dada lawannya itu lalu menghirup darahnya. Dengan mulutnya Bima membawa darah Dursasana untuk diberikan pada Drupadi buat keramas rambutnya.

Sesudah usai  pembuangan di rimba Kamiyaka sepanjang 12 tahun, Pandawa serta Dewi Drupadi masih juga hidup menyamar sepanjang satu tahun. Saat bersembunyi di Kerajaan Wirata, Dewi Drupadi menyamar menjadi dayang istana yang melayani permaisuri Raja, dia menggunakan nama samaran Malini atau mungkin Sairandri. Pada saat beberapa Pandawa mengadakan perjalanan kelana untuk menjemput kematian, Dewi Drupadi mengikuti mereka. Nyatanya dalam perjalanan itu, Drupadi lah yang lebih dahulu mati. Lidahnya yang tajam serta sempat melukai hati sebagian besar orang,  dianggap sebagai dosa paling besar oleh Batara Yamadipati.

 Definisi Silsilah
Menurut Kamus Basa Sunda oleh M.A. Satjadibrata, arti silsilah itu ialah rangkaian keturunan seseorang yang ada kaitannya dengan orang lain yang menjadi istrinya dan sanak keluarganya. Silsilah tersebut adalah merupakan suatu susunan keluarga dari atas ke bawah dan ke samping, dengan menyebutkan nama keluarganya.
Arti silsilah itu bersifat universal, yang artinya orang-orang di seluruh dunia mempunyai silsilah keturunannya dan pula, di seluruh benua akan dimaklumi, bahwa semua orang pasti akan mengagungkan leluhurnya. Kita sering membaca silsilah keturunan para raja yang termasuk sejarah atau silsilah para penguasa yang memerintah suatau daerah, baik yang ditulis pada prasasti maupun benda lain yang artinya bukan hanya untuk dikenal saja, tetapi untuk digaungkan oleh segenap masyarakatnya, dan dikenang akan jasa-jasanya.
Jelas bagi kita, bahwa yang dimaksud dengan silsilah itu, ialah suatu daftar susunan nama orang-orang yang merupakan susunan keturunan dari suatu warga atau dinasti (wangsa), misalnya Dinasti Sriwijaya, Dinasti Syailendra, dan dinasti-dinasti lainya yang pernah berkuasa.
Demikian pula dalam pewayangan, ada salah satu nama keluarga besar yang menggunakan nama leluhurnya, contoh Kurawa. Kurawa artinya keturunan raja Kuru yang dahulu pernah memerintah negara Astina dan menjadi leluhur prabu Suyudana beserta adik-adiknya. Demikian pula dengan keluarga Pandawa atau sering disebut Barata Pandawa. Nama barata adalah juga merupakan nama leluhurnya, yang pernah berkuasa di Astina, sehingga diabadikan oleh para Pandawa degan Sebutan keluarga Barata Pandawa.

Apa sebabnya Pandawa dan Kurawa memakai dua nama leluhurnya yang berbeda, padahal mereka itu dari satu nenek moyang ? mereka hanya menggunakan nama leluhurnya yang dipandang pada saat itu memerintah, sebagai orang yang patut dan wajar untuk diabadikan namanya menurut meraka masing-masing.

Arti Definisi/Pengertian Gizi Seimbang Pada Manusia (Zat Tenaga, Pengatur & Pembangun)

Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

1. Sumber Tenaga

Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh bisa kita dapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi / tenaga untuk kegiatan hidup manusia.

1. Karbohidrat, berfungsi sebagai sumber tenaga. 
2. Lemak, berfungsi sebagai sumber energi cadangan. 
3. Protein, berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti sel-sel tubuh yang  rusak. 

2. Zat Pengatur

Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit.
Mineral, berfungsi sebagai zat pengatur proses-proses dalam tubuh. Berikut beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh.
    • Yodium, berfungsi mencegah penyakit gondok.
    • Zat besi, berfungsi membentuk sel-sel darah merah, mencegah penyakit anemia.
    • Kalsium, berfungsi pembentukan tulang dan gigi.

    Vitamin, berfungsi sebagai pengatur dan pelindung tubuh (menjaga kesehatan). Berikut beberapa vitamin yang diperlukan tubuh.
      • Vitamin A, berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
      • Vitamin B, berfungsi mencegah penyakit beri-beri dan meningkatkan nafsu makan.
      • Vitamin C, berfungsi mencegah sariawan, gusi berdarah, dan bibir pecah-pecah.
      • Vitamin D, berfungsi mencegah penyakit rakhitis dan osteoporosis, membentuk tulang dan gigi.
      • Vitamin E, berfungsi menyuburkan rambut, menghaluskan kulit, dan mencegah kemandulan.
      • Vitamin K, berfungsi membantu proses pembekuan darah.


      3 Zat Pembangun

      Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru.
      Powered by Blogger.

      Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

      Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

      Flag Counter