Ketika Hati Berada di Dua Persimpangan


Hai setelah lama vacum menulis entri blog, Atika kembali mencoba meramaikan blog ini. 
Kehidupan perkuliahan yang sangat dinamis membuat banyak perubahaan dalam diriku. Bertemu dengan banyak teman dan orang-orang baru terkadang membuat diriku merasa tidak siap untuk menerimanya. Namun, ketika pintu dunia baru sudah terbuka, haruskah aku masih menyendiri dalam ruang hidup yang sempit? 

Dan inilah sebuah puisi yang memang kubuat untuk membuka entri pertama di tahun 2018 ini.
Agak alay sih tapi ya sedikit sesuai dengan yang sedang kualami.

Happy reading, pals!


Ketika Hati Berada di Dua Persimpangan


Maaf
Diamku bukan berarti tanpa jawaban
Karena jawabankupun belum tentu memuaskanmu
Aku ingin kamu bahagia
Namun bukan berarti aku harus berdusta
Dan menyembunyikan perasaan yang sebenarnya

Hatiku belum bertuan
Tapi ada yang memiliki
Dan itu sepenuhnya milik sang ilahi
Karena Dia-lah sang pencemburu
Maka sebelum kita benar-benar ber-ikrar untuk bersama
Izinkan aku untuk tetap menahan rasa

Tanpa sebuah hubungan
Tanpa sebuah kepastian
Mampukah kita bertahan
Untuk tetap menjaga dan mempertahankan
Sesuatu yang tidak terlalu meyakinkan
Untuk diperjuangkan

Dalam suatu penolakan
Ada hati yang disangsikan
Entah karena memang sengaja menunda
atau sedang menjaga hati lainnya
Karena dalam penolakan
Akal pikiran sedang berseteru dengan perasaan

Maka
Ketika hati berada di dua persimpangan
Aku memilih untuk memantaskan
Hingga suatu saat layak untuk diperjuangkan
Diperjuangkan oleh orang yang tepat
Bukan karena cinta sesaat.




Terima kasih dan mohon dukungannya untuk tetap rutin membuat entri blog baru!

Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter