Cuaca sore hari ini berawan, sinar jingga dan kuning berbias dengan warna abu awan yang seakan mengatakan bahwa hujan akan tiba, namun hingga aku menulis entri ini di di halaman belakang rumah, dia tak kunjung tiba. Jadi aku tenang-tenang saja sembari menikmati lembutnya angin menyapu helai rambutku yang terlepas dari ikatannya.
Agenda yang kulewati hari ini tidak terlalu padat, hanya menyelesaikan prosesi pembuatan video profil organisasi. Sebelum kembali kerumah, aku menyempatkan membeli lulur. Bukan karena kehabisan, aku hanya ingin aroma lain selain bengkuang dan green tea yang sebnarnya, isi keduanya masih penuh. Dasar wanita.
Langit semakin indah. Pencampuran warna biru, jingga, kuning dan abu dan warna turunan lainnya menghasilkan gradasi warna yang takkan bisa dibuat manusia. Aku mungkin harus lebih peduli dan sering mengamati hal kecil yang sering kulupakan. Untuk hal besar, seringkali aku melupakan hal kecil yang berharga. Dan untuk kesalahan yang sama, aku sering melakukannya.
Pak Hadi, dosen favoritku pernah berbicara, menulislah setiap hari setidaknya satu paragraf. Aku tahu maksud beliau. Mungkin, lebih mengarah kepada kepenulisan yang lebih berbau akademis, yah. Tidak apa menurutku, terkadang pikiran yang penuh distraksi seringkali lebih menyenangkan untuk dituliskan dalam kata. Mungkin, aku akan mencoba. Dengan pembahasan yang berbeda setiap harinya, mungkin.
Dear future Atika, aku cuma memberitahu bahwasanya, dirimu beberapa hari ini lagi senang-senangnya mendengarkan lagu I Love You But I'm Letting Go yang dinyanyikan Pamungkas. Kamu mendengarnya ketika sedang memilih antara membeli Good Day Caramel Macciato atau varian White Vanilla (sepertinya) di Indomaret. Seperti biasa, kamu begitu perhitungan pada harga walupun hanya selisih 500 rupiah, tapi untuk skincare entah kenapa kamu begitu bodohnya dan mudah tergoda.
Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa kamu mencintai seseorang tapi kamu melepaskannya? Saat ini aku masih tidak setuju dengan pernyataan bahwa ketika kamu mencintai seseorang, pencapaian tertinggi yang berhasil kamu lakukan adalah dengan melepaskannya.
Tapi aku pernah membaca kutipan buku Tere Liye, bahwa "Ada orang yang tidak saling mencinta tapi ditakdirkan bersama, ada orang yang saling mencinta tapi tidak ditakdirkan bersama dan ada orang yang saling mencinta dan ditakdirkan bersama" Yah bagiku, siapapun dia, Ia akan kembali dalam sebuah alur cerita yang tidak akan bisa kamu tebak jika ia memang orang yang diciptakan untuk mendampingimu. Berdamping dengan orang yang salah tidak akan bertahan lama. Dan jikapun kamu bertahan, itupun tidak untuk selamanya. Benar kan?
Kulihat sekelilingku, temaram semakin berubah gradasi menjadi warna gelap. Maghrib akan tiba, aku sudahi saja untuk hari ini. Mungkin bisa menjadi bahan untuk kurenungkan sendiri, dan bagi teman-teman yang membaca.. bagaimana menurut kalian ?
I Love You But I'm Letting Go.
Mungkin kalian harus dengar.
See you!
cr photo : pinterest.
0 comments:
Post a Comment