Kunto Aji - Pilu Membiru Experience

Pagi,
14 November 2019
Sekitar pukul 07.30 am




aku duduk di meja belajarku,
yang berdampingan dengan halaman belakang rumah
dengan laptopku,
siap untuk menuntaskan beberapa tanggungan
yang lama kuanggurkan.

ini adalah hari yang cerah
nampaknya matahari tidak terlalu bertubi memberikan kekuatan cahayanya
tapi perlu kuucapkan juga kata terima kasih
untuk awan dan pepohonan yang membiaskan
hari ini, tenang

beranda youtube,
kubuka untuk menemani
seiring mamaku melayangkan
kata pamit
untuk bekerja
dan semuanya hening

kunto Aji, pilu membiru experience
hh lagu ini
ingatanku berlayar
pada suatu masa
ketika aku mendengar lagu pilu membiru
untuk pertama kalinya

pertama kali pada saat itu adalah momentum yang tepat
aku yang sedang merasa
ada yang tidak benar dalam suatu perpisahan
bukan perpisahan sebenarnya,
tapi keputusan
untuk tidak masuk terlalu dalam dalam suatu hubungan

yang tidak kurasa benar
hingga saat itu, menyapa adalah hal yang tidak kami lakukan
tapi aku
sudah berdamai dengan hal itu
sudah selesai
aku simpan sebagai kenang

pilu membiru
untuk kesekian kalinya 
oke mari kita lihat
seberapa mampu lagu ini kembali
membuatku menangis kemudian tersenyum,
mari kita mulai

diawali dengan pembuka
adakah orang-orang yang selama ini menompang kamu
sehingga kamu bisa terus berjalan atau istilahnya support system sehingga kamu bisa tabah?

dengan alunan biola, violin atau viola atau apalah itu
dilanjut dengan cerita dari pendengar album mantra-mantra
semua orang punya cerita
dan manusia yang memang berbekal
kemampuan menghubungkan rasa dan empati
walau tanpa bertatap muka, sentuhan fisik

tak tergantikan walau kita
tak lagi saling menyapa.

aransemen yang berbeda
masih terasa
meremang
sesak
mengatup kedua bibir
hingga kembali, menangis.

kembali
namun
untuk alasan yang berbeda
aku teringat setiap orang
yang telah begitu baik
bertahan dengan segala alasan pribadi mereka

mama dan uti
keluarga
dan teman
dan semuanya
aku merasa
ketika lelahku tiba, siapa lagi selain mereka?

tidak sesederhana itu kasih sayang dapat timbul
mungkin timbul
apakah untuk bertahan sama mudahnya?
nyatanya tidak
seringkali kita mengabaikan
siapa yang menompang kita

untuk hidup
di dunia ini
seringkali kita melihat keluar
hingga yang terdekat
terlupa begitu saja
hingga kamu bahkan tidak memiliki

waktu
cara
tindakan
hingga nantinya
rasa bersalah dan sedih yang tertinggal
untuk dirasa

untuk seseorang yang aku sebut keluarga
terima kasih
terima kasih
dan terima kasih
atas kekuatan
yang menjadi satu

dengan segala kepelikan dunia
aku yang mencoba menerka
arah dan langkah
dalam kebingungan dan kepastian
dengan balutan doa yang tidak mampu kubeli
tulus terbayar dengan keikhlasan

aku berterima kasih
izinkan aku untuk bisa membalas
sebelum waktu
mengambil dan meninggalkan
aku yang seorang diri
belum siap untuk itu.

terima kasih Mas Kun
atas lagu
yang sehebat itu menyentuh rasa
baik dari lirik maupun melodi
dari aku yang tidak mengerti
tapi dapat merasa.


source pic : pinterest

semoga tersampaikan

semoga tersampaikan
apa yang ingin kusampaikan
walau tanpa kata
tanpa tindakan
hanya intuisi
mengandalkan koneksi karsa

bisakah?
diam
hanya perlu diam
aku tidak perlu bersikap lebih
semoga tersampaikan
pada sekelilingku

aku yang takut
maupun aku yang berani
aku yang resah
maupun aku yang tenang
aku yang bahagia
maupun aku yang bersedih
aku yang optimis
maupun aku yang pesimis

ijinkan
aku untuk berusaha
terlihat dan memang
bahagia
iya.
kamu kuat, Atika.


source pic : The Lumineers - Sleep On The Floor music video
still one of my favorites.

Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter