How does it feel when you kiss when you know that I trust you
And do you think about me when he f**ks you?
Could you be more obscene?
And do you think about me when he f**ks you?
Could you be more obscene?
Ini bukan pertama kalinya Aldi mananyakan hal yang sama dan Rommy kurang lebih tahu apa jawaban untuk pertanyaan itu. Dan lagi-lagi, jawabannya sama.
"Aku menyayanginya".
-KEBOHONGAN BELAKA-
Chapter 4- Kita Sudah Selesai, sayang.
The Last Chapter from Rommmy x Nabilah. ( chapter berbeda dengan omake, omake hanya tambahan, omake akan diupload di post berikutnya )
Chapter 4- Kita Sudah Selesai, sayang.
The Last Chapter from Rommmy x Nabilah. ( chapter berbeda dengan omake, omake hanya tambahan, omake akan diupload di post berikutnya )
Aldi langsung memutar bola mata dan mendengus pahit. "Heh? Sayang? Yang benar saja. Baru kali ini aku menemukan orang yang masih berani memberikan alasan 'sayang' setelah dia dibohongi mentah-mentah", ujar Aldi dengan nada mengejek yang membuat Rommy berdecak kesal.
"Lalu apa menurutmu kalau begitu?", tanya Rommy dengan nada membentak. Aldi mengangkat bahu namun tetap menjawab,
"Apakah itu hanya harga dirimu yang tidak ingin barang milikmu dirampas oleh orang lain?"
Rommy mengerjap setelah mendengar pernyataan Aldi barusan. Dia masih tidak mengerti apa yang dimaksud keyboardist itu. Namun dia dapat merasakan kata-kata Aldi menancap ke hatinya. Sesuatu yang disebut 'kebenaran' tertancap di hatinya dan membuat hatinya merasakan perih.
"Apa maksudmu?", Rommy bertanya dengan kepala tertunduk. Dia bisa merasakan Aldi di sampingnya menyandarkan punggung ke kursi.
"Kau hanya merasa marah. Merasa terkalahkan jika saja Barkah berhasil merebut Nabillahh dari genggamanmu. Dan setelah sepuluh tahun lebih berteman denganmu aku bisa tahu kalau kau itu orang yang benci kekalahan. Kau tidak menyayangi Nabillahh , kau hanya takut harga dirimu terluka jika membiarkan Nabillah yang selama ini adalah 'milikmu', dirampas begitu saja oleh orang lain. Kau hanya takut mengakui bahwa Barkah lebih unggul dari padamu sehingga dia bisa dengan mudahnya merebut Nabillah darimu", Aldi menyelesaikan pidato singkatnya dengan menatap dalam-dalam ke arah sahabatnya sejak kelas 2 SMP itu.
"Kau bicara seolah kau tahu segalanya", ujar Rommy pada akhirnya, setengah-bercanda sambil tertawa hambar. Aldi membalasnya dengan cengiran kecil,
"Karena aku memang tahu segalanya".
Rommmy tidak menjawab. Dia masih sibuk dengan benaknya. Lagi-lagi harga dirinya yang terlalu tinggi membuatnya enggan mengakui bahwa Aldi benar. Dia ternyata hanya takut harga dirinya terluka.
"Ini", Aldi menyorongkan handphone-nya ke arah si pemuda berambut kelam. Rommy memandangi benda yang disorongkan kepadanya dengan wajah bingung.
"Sudah saatnya kau melakukannya, tentukan keputusan finalmu. Telepon Nabillah , aku punya rencana", Aldi menyeringai licik.
So don't try to say you're sorry
Or try to make it right
Don't waste your breath because it's too late, it's too late.
Or try to make it right
Don't waste your breath because it's too late, it's too late.
Inilah hari yang ditunggu-tunggu Fairy Tail band. Setelah latihan rutin selama tiga minggu penuh akhirnya mereka akan tampil di Jember Big Stage (JBS) membawakan lagu single terbaru mereka. Area di sekitar pentas besar itu telah dipenuhi penonton bahkan sebelum acara utama dimulai. Mereka ingin menonton konser yang kali ini akan menampilkan beberapa band ternama dan juga band-band indie. Fairy Tail band juga termasuk band yang paling ditunggu-tunggu dan yang paling banyak penontonnya. Band yang baru memulai debutnya sekitar satu tahun yang lalu berhasil menarik perhatian begitu banyak peminat musik dan dalam waktu singkat berhasil meraih kepopuleran, mengalahkan band-band indie lainnya pada saat itu. Hal itu didukung oleh kemampuan para personil yang memang mengaggumkan, lagu-lagu bagus yang mereka ciptakan dan tak lupa juga, tampang para personil yang memang begitu… menarik.
"Woah! Penontonnya banyak sekali!", celetuk Rifqi yang mengintip dari balik tirai panggung.
"Ayolah,Rif. Memangnya kau tak pernah melihat penonton sebanyak itu sebelumnya?", Fia terkikik sendiri melihat ekspresi Rifqi yang bercampur antara mual dan antusias.
"Tapi tetap saja, Fi. Kali ini banyak sekali!", ujar Rifqi sambil terus mengintip penonton dari celah tirai. "Hei, lihat banyak sekali spanduk bertuliskan nama band kita!", seru Rifqi semangat menunjuk ke arah spanduk-spanduk besar berwarna-warni.
"Nah, sekarang kau mulai membuatku gugup", gumam Fia.
"Kau gugup,Rom?", tanya Aldi pada vokalis utama mereka. Rommy nyaris mematung di tempat dia duduk dan Aldi agak sedikit cemas melihat keadaan Rommy yang seperti itu.
"Entahlah", jawab Rommy . "Apa kau pikir ini akan berhasil?"
"Ayolah, Rom ",Aldi terkekeh melihat kegugupan Rommy . Jarang sekali Aldi melihat kondisi Romiman yang seperti itu. Padahal biasanya Rommy-lah yang selalu bersikap paling tenang jika mereka akan manggung. "Nyanyi saja dan tumpahkan semua emosimu, ok?".
"Hei, Nabillah juga datang! Dia di barisan depan bersama Raghda", Rifqi berseru semangat ketika menyebut nama Raghda.
"Ya ya,Rif. Karena itu kau harus tampil sebaik mungkin", Alfia mengedip pada Rifqi yang langsung membalas dengan cengiran khas dirinya.
"Tentu saja".
Beberapa menit berlalu dan beberapa band pembuka telah tampil. Kini giliran Fairy Tail band yang akan tampil membawakan lagu baru mereka.
"Yosh! Akhirnya giliran kita!", teriak Rifqi semangat dan mengacungkan stick drum-nya tinggi-tinggi.
"Kau berisik sekali, juling ", gumam Rommy yang sudah menyandang gitar listriknya.
"Diam kau, mata sayu !".
"Ayo Rommy, konsentrasi pada lagumu", Aldi berkata sebelum melangkah mendekati pintu menuju panggung.
"Benar,Rom. Lakukan saja seperti waktu latihan kemarin", Alifia yang juga sudah menyandang gitar bass-nya ikut memberi semangat dan menarik tangan Rommy agar mereka bisa mulai memasuki panggung.
"Rencana kita pasti sukses. Aku jadi tidak sabar melihat bagaimana reaksi Nabillah ", ujar Rifqi yang dibalas Aldi dengan tawa ringan.
"Dasar, kalian ini…", gumam Alifia sambil geleng-geleng kepala. "…aku agak kasihan padanya", ujar Fia walaupun sebenarnya dia juga sama seperti Rifqi; ingin sekali tampang Nabillah ketika mereka menyanyikan lagu terbaru mereka dan ketika mengetahui bahwa lagu tersebut adalah lagu tentang dia. Walaupun Nabillah dan Fia cukup dekat, tapi dia tetap tidak bisa mengampuni apa yang telah diperbuat wanita cantik berambut hitam panjang itu pada sahabatnya,Rommy.
Sementara itu Rommy yang menonton interaksi antara para sahabatnya sesama anggota band, tersenyum kecil—nyaris tidak terlihat oleh yang lain—namun tulus. Dan ketika Rifqi, Aldi dan Fia menoleh ke arahnya, Rommy langsung memasang seringaian yang selalu dia gunakan ketika akan berkompetisi. Seringaian penuh percaya diri, seolah yakin akan menang.
"Ayo", ajak Rommy dan melangkah mendekati panggung, memimpin para anggota band-nya memasuki panggung besar yang terang itu tepat setelah si pembawa acara meneriakkan nama band mereka.
"Dan inilah, band yang dalam satu tahun ini telah memperoleh kesuksesan dan ketenaran secara ajaib. FAIRY TAIL!", teriak sang pembawa acara diikuti dengan sorakan para penonton. Dan sorakan tersebut bertambah keras ketika para personil Fairy Tail band satu-persatu memasuki panggung, dimulai dengan Rommy, Fia, Rifqi dan akhirnya Aldi. Para penggemar tidak bosan-bosannya meneriakkan nama para personil band.
"Dan inilah, band yang dalam satu tahun ini telah memperoleh kesuksesan dan ketenaran secara ajaib. FAIRY TAIL!", teriak sang pembawa acara diikuti dengan sorakan para penonton. Dan sorakan tersebut bertambah keras ketika para personil Fairy Tail band satu-persatu memasuki panggung, dimulai dengan Rommy, Fia, Rifqi dan akhirnya Aldi. Para penggemar tidak bosan-bosannya meneriakkan nama para personil band.
"Kyaaa!Romm! Kau keren sekali!", teriak para penggemar yang kebanyakan adalah perempuan.
"Rifqi ! Kau tampan sekali hari ini!", teriak yang lain dan tentu saja, perempuan. Namun ada juga beberapa penonton laki-laki yang ikut berteriak mendukung sang drummer.Rifqii membalas teriakan mereka dengan mengayun-ayunkan stick drumnya tinggi-tinggi.
"Aldi! Lihat kesini, dong…!", sorakan lain dari penonton wanita. Adli menoleh ke arah mereka dari balik keyboard yang akan dia mainkan dan mengedip genit. Fia yang melihat hal tersebut langsung cemberut dan melempar pandang tajam ke arah pacarnya itu. Namun kemudian giliran Aldi yang menggeram kesal ketika mendengar sekumpulan penggemar laki-laki Fia bersorak kepada kekasihnya.
"Fia! Kau sexy sekali! Tinggalkan saja si Aldi itu dan pacaranlah dengan kami!".
Rommy mengambil posisi di belakang mic yang telah disetel tepat di bagian tengah-depan panggung. Aldi juga sudah mengambil posisi di belakang keyboard di sebelah kananRommy, Fia mengambil posisi di sebelah kiri sementara Rifqi di bagian belakang bersama drum-nya.
"Erm, baiklah, semuanya…", Rommy mulai berbicara dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang pertunjukkan. Dia melihat Nabillah duduk di bagian depan. Kursi VIP yang telah disiapkan Rommyy khusus untuknya. Rifqi juga tentunya juga menyiapkan tiket VIP seperti Nabillah untuk Raghda karena gadis berambut hitam pendek itu duduk tepat di samping Nabillah.
"Lagu ini kutulis dan kunyanyikan khusus untuk seseorang yang sangat berarti bagiku, yah, begitulah", ujar Rommyy melalui mikrofon dan diam-diam melempar senyum kaku ke arah Nabillah. Tidak ada yang menyadari senyum itu selain para anggota band, Raghda dan Nabllah sendiri. Nabillah-pun membalasnya dengan senyum kecil yang—samar-samar—terkesan dipaksakan. Sementara itu di belakang kursi VIP, para penonton mulai terkikik atau bersiul, mengira Rommy akan menyanyikan lagu romantis untuk 'seseorang' itu.
"Tidak perlu tahu siapa dia. Namun, dia menjadi inspirasi dan pendorong dalam pembuatan lagu ini", Rommy menambahkan dan sekilas melihat Nabillah tersenyum bangga. Dalam hati Rommyy mulai menertawakan sikap wanita 'inspirasional' itu.
Rommyy memberi aba-aba pada Rifqi untuk mulai dan Rifqi melakukannya. Mendadak atmosfir di atas panggung berubah serius begitu Rommy mulai memetikkan gitarnya. Masing-masing personil mulai berkonsentrasi dengan alat musik mereka masing-masing. Para penonton juga tidak kalah diam, mendengarkan tiap nada yang dibawakan.
"I fall asleep by the telephone… It's 2 O'clock and I'm waiting up alone. Tell me where have you been?", Rommyy mulai bernyanyi setelah intro pembuka berakhir. Bass, keyboard dan hentakan drum mengiringi nyanyiannya. Penonton mulai terpesona dengan penampilan band Fairy Tail. Bahkan Nabillah turut hanyut ke dalam lagu yang dinyanyikan padahal sebelumnya dia tampak bosan.
Hingga akhirnya Rommy mulai menyanyikan bait ketiga lagu mereka. Di saat itulah penonton mulai mengerti makna sebenarnya dari lagu yang dinyanyikan. Bukan lagu romantis yang manis namun lagu yang mengungkapkan kekecewaan. Nabillah sendiri terbelalak begitu menyadari hal ini. Otaknya mulai berkerja cepat. Jika memang dialah yang jadi inspirasi lagu itu, itu artinya…
Rommy tahu.
You can tell me that there's nobody else (But I feel it)
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know,
Your love is just a lie (Lie)
It's nothing but a lie (Lie)
You're nothing but a lie
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know,
Your love is just a lie (Lie)
It's nothing but a lie (Lie)
You're nothing but a lie
Rommy telah sampai di bagian chorus kedua lagu. Suara Aldi dari belakang keyboard mengikuti nyanyianRommy . Namun Rommy tidak begitu mempedulikannya. Suara Aldi bagaikan gaung suaranya. Rommyy terlalu sibuk berkonsentrasi dengan baris-baris lagunya. Terlalu sibuk untuk mencurahkan seluruh emosinya ke lagu itu agar Nabillah dapat mendengar jeritan hatinya. Agar Nabillah dapat mengerti jeritan hatinya. Agar Nabillah tahu bahwa dia tahu, mengetahui segalanya tentang pengkhianatan yang dia lakukan, tentang semua kebohongan yang dia berikan.
Sementara itu di kursi penonton, wajah Nabillah sudah merah padam karena malu namun matanya tak bisa dipindahkan dari sosok Rommy yang dengan telaten memainkan gitar sekaligus menyanyikan lagu. Tidak ada yang menyadari perubahan ekspresi di wajah Nabillah dan Raghda yang diam-diam meliriknya. Tapi gadis yang lebih muda darinya itu memasang wajah polos seolah tidak tahu apa-apa dan terus menyoraki Rifqi di belakang drum atau ikut menyanyikan baris-baris lagu yang bisa dia tangkap.
Lagu akhirnya berakhir dan langsung disambut dengan tepukan dan sorakan meriah dari para penonton. Para personil band tersenyum puas atas reaksi penonton, termasuk Rommy yang bahkan melambai singkat ke arah penonton. Pada akhirnya pandangan mata Rommyy mendarat di wajah Nabillah yang sudah merah padam. Untuk sepersekian detik Rommy memandang kosong ke mata Erza yang balas memandangnya dengan perasaan malu. Kemudian sang vokalis utama memasang ekspresi lain seolah berkata, 'Aku sudah tahu semuanya, sayang. Kini semuanya sudah berakhir. Aku sudah selesai denganmu'.
Anggota band lainnya beserta Raghda menyaksikan komunikasi bisu antaraRommy dan Nabillah. Penonton yang lainnya masih terlalu sibuk bersorak-sorak sehingga tidak menyadari ketegangan di panggung dan bangku VIP. Nabillah masih merah padam, dia mengerti apa yang coba dikatakan Rommy melalui raut wajahnya dan dengan segera Nabilah bangkit berdiri dan berbalik meninggalkan ruang pertunjukkan yang berisik.
You can tell me that there's nobody else (But I feel it)
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know
Your love is just a lie (Lie)
I know you're nothing but a lie (Lie)
Lie (Lie)
Lie
You're nothing but a lie
Lie
Your Love is just a lie !!
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know
Your love is just a lie (Lie)
I know you're nothing but a lie (Lie)
Lie (Lie)
Lie
You're nothing but a lie
Lie
Your Love is just a lie !!
"Tadi itu luar biasa!", klaim Rifqi sambil menahan diri agar tidak melonjak-lonjak di tempat. Raghda yang telah menyusup ke belakang panggung untuk menemui para anggota Fairy Tail band terkikik geli melihat tingkahRifqi.
"Raghda! Kau tadi lihat aku? Kau lihat aku?", seru Rifqi semangat begitu melihat Raghda dan langsung menghambur memeluk gadis itu. Raghda tertawa geli dan membalas pelukan Rifqi.
"Ya, ya Rifqi. Kau keren sekali tadi", ujarnya riang.
"Aww, bukankah mereka berdua terlihat manis sekali?", komentar Fia gemas pada dua personil band lainnya. Aldi hanya tertawa sebelum mengalungkan lengannya ke pinggang sang bassist.
"Tentu... tentu… kita-pun bisa jadi semanis itu", ungkap Aldi menggoda dan mulai menciumi pipi kekasihnya. Fia memutar bola mata dengan bosan namun kemudian seringaian geli terukir di wajahnya.
"Cari kamar sana, pasangan bodoh", mereka mendengar Rommy mendesis kesal. Aldi menoleh dan melihat Rommy sibuk menyetel gitarnya kembali.
"Aww… ada yang iri rupanya…", ujar Aldi setengah-geli, setengah-menggoda dan malah mengeratkan pelukannya ke Fia hanya untuk membuat temannya itu semakin kesal. Fia juga ikut tertawa geli walaupun dia juga merasa simpati dengan nasib Rommy.
"Ayolah,Rom. Masih banyak wanita di luar sana yang mengemis cinta darimu. Bagaimana kalau kau coba saja satu?", saran Aldi dengan senyum playboy yang khas. Rommyy sedikit bergidik mendengar ucapanAldi.
"Kau bicara seolah aku sebegitu depresinya", gumam Rommy kesal.
"Karena tampangmu memang berkata demikian, mata sayu", celetuk Rifqi yang memutuskan bergabung ke dalam percakapan teman-temannya. Semua tertawa kecuali Rommy yang hanya mendengus jengkel. Namun pada akhirnya dia tersenyum kecil dan ikut tertawa. Rommy memang merasa depresi, memang. Tetapi di saat yang sama, dia juga merasa lebih ringan dan lega. Semua sudah berakhir. Rommyy sudah bebas dari beban kebohongan dan pengkhianatan. Nabillah sudah bebas dari beban terikat denganRommy . kini wanita itu bisa dengan bebas memamerkan hubungannya dengan Barkah kepada dunia. Sekarang mereka berdua bebas.
"Hei, kalian lihat tidak bagaimana reaksi Nabillah tadi? Tak pernah kulihat dia semerah itu", lanjut Rifqi sambil menahan kekehannya.
"Tentu saja kami lihat. Wah, dia pasti malu sekali", Fia menjawab, sedikit merasa bersalah meskipun dia tahu Nabillah pantas mendapatkannya.
"Nabillah pantas menerimanya, aku yakin kalian juga berpikiran seperti itu", ujar Aldi seolah dia bisa membaca isi hati Fia. "Kau juga begitu 'kan,Rom?", tanya Aldi lagi dan merangkul pundak Rommy yang hanya mengangkat bahu sebagai jawabannya.
"Sudah cukup tertawanya, teman-teman", seru Romy pada akhirnya. "Masih banyak lagu lain yang harus kita nyanyikan setelah ini. Latihan!", perintah Rommy tegas. Sebenarnya, bagaimanapun, yang namanya cinta pertama, sulit terlupakan. begitulah yang dirasak Rommy saat ini , butuh sekian waktu untuk benar benar menghapus memori nya bersama Nabillahh.
"Roger, roger, leader…", balas anggota yang lain setengah-malas. Rommy diam-diam menyeringai melihat tingkah mereka.
Your love is just a lie.
Sigh… sejak dengar lagu Simple Plan 'Your Love is A Lie' ini, ane jadi gatal pengen coba buat song-fic. Dan langsung aja yang kebayang itu pairing Rommy x Nabilah. …. o_o"
0 comments:
Post a Comment