Hai Vrohh.. Kali ini ane upload FF ane yang lama, ini semua pake nama tokoh di kelas ane CiBi 4 SMP 3 Jember x3 AneKasih Liatjuga ntar orang-orangnye xD Kritik saran muhun yang pedes juga gak apa-apa ane sedia minum ._.
KEBOHONGAN BELAKA
KEBOHONGAN BELAKA
Dalam sebuah kamar yang lumayan gelap, seorang pemuda berbaring malas di tempat tidur. Suasana hatinya sedang tidak begitu bagus. Berkali-kali dia memandangi layar handphone genggamnya yang langung menyenternya dengan cahaya putih yang menyilaukan mata di kamar gelap itu. Tak henti-hentinya dia mengutuk dan mengomel dalam hati begitu mendapati tidak ada panggilan ataupun pesan e-mail yang dikirimkan kepadanya.
Dengan geram dia melempar kembali handphone-nya ke atas tempat tidur dan berbalik mengubah posisi sehingga dia bisa berbaring dengan lebih nyaman. Matanya secara tidak sengaja menangkap layar jam weker digital yang berdiri diam di meja sisi tempat tidur. Angka-angka pada jam itu berpendar hijau neon, menunjukkan bahwa saat itu telah menunjukkan pukul dua pagi.
'Sialan, dimana kau?', desis sang pemuda dalam hati.
I fall asleep by the telephone
It's 2 O'clock and I'm waiting up alone
Tell me where have you been?
It's 2 O'clock and I'm waiting up alone
Tell me where have you been?
Esok paginya sang pemuda terbangun karena suara dering handphone yang setia berbaring di sisinya. Sang pemuda dengan sigap meraup alat telekomunikasi tersebut dan membukanya. Mata yang awalnya masih setengah tertutup akibat kantuk tiba-tiba terbuka lebar begitu melihat sebuah e-mail dikirimkan ke handphone-nya dan lagi setelah mengetahui pengirim e-mail tersebut.
Dengan antusiasme yang mendadak menyerangnya, sang pemuda terduduk tegap dan langsung membuka e-mail tersebut.
To: Rommy
From: Nabillah
Maaf karena aku tidak jadi datang kemarin malam. Mendadak seorang klien datang dan mendesakku berdiskusi mengenai perkara kasus yang dia alami saat ini.
Pemuda bernama Rommy itu terbelalak tidak percaya setelah membaca e-mail yang dia terima dari gadis bernama Nabilahh. Dengan geram dia meremas handphone di tangannya, giginya bergemeletuk menahan amarah dan kekecewaan.
'Setelah kesalahan besar yang kau buat malam tadi, hanya inikah yang bisa kau ucapkan?'
Rommy menghela napas berat. Perasaannya campur aduk antara marah, kecewa dan sedih. Suasana hati yang sejak semalam memang sudah buruk malah bertambah buruk. Marah dan kecewa karena Nabilahh membatalkan janji penting mereka dan hanya mengirimkan pesan singkat sebagai rasa penyesalannya. Nabilahh tampak begitu tidak pedulian serta acuh-tak-acuh mengenai hubungan mereka akhir-akhir ini, bukannya menelepon tapi dia malah mengirimkan pesan singkat yang terkesan terburu-buru.
Rommmy bukannya bersikap egois. Dia juga mengerti mengenai kesibukan Nabilahh sebagai pengacara dan segala tetek-bengek mengenai pekerjaan wanita yang satu itu. Rommmy bisa saja menebak bahwa Nabilahh memang begitu sibuknya dengan klien sehingga dia bahkan tidak bisa menyentuh handphone-nya sendiri.
Tapi meskipun demikian, Rommmy sangat mengharapkan agar Nabilahh dapat setidaknya mau meluangkan beberapa menit hanya untuk bicara dengannya. Sebuah pengorbanan kecil yang selalu dilakukan Rommy di sela jadwal manggungnya yang juga padat. Sebuah pengorbanan kecil yang dilakukan Rommy sebagai wujud setia, sayang dan perhatiannya terhadap wanita itu. Rommy selalu mengharapkan pengungkapan sayang dan perhatian itu dari wanita yang telah di kencani sejak dua tahun lalu itu.
Dia juga kecewa dan sedih karena Nabillah tampaknya melupakan hari penting bagi mereka berdua. Bisa dilihat dari isi pesan Nabillah yang tidak menyatakan apapun mengenai hari itu.Rommy mengakui bahwa dia separuhnya salah karena tidak memberitahu Nabillah jauh hari sebelumnya. Dia hanya meminta Nabillah datang ke apartemennya semalam dan Rommy sama sekali tidak mengatakan maksud dan tujuannya mengundang Nabillah. Seperti kekasih romantis lainnya yang ada di dunia ini, Rommy selalu ingin mengejutkan pasangannya.
Rommy menyandarkan punggung ke sandaran tempat tidur sembari berusaha menyapu semua perasaan negatif dan prasangka buruk dari kepalanya. Dengan mata terfokus hampa ke layar handphone, dia mulai mengetikkan kata-kata sebagai balasan atas e-mail Nabillah yang bagaimanapun juga agak menyakitkan hatinya.
To: Nabiillah
From: Rommy
Yah, tidak masalah. Aku bisa mengerti kesibukanmu. Ngomong-ngomong, selamat hari jadi kita yang kedua. Love you.
Dengan lunglai Rommy bangkit berdiri dan dengan lambat dia berjalan ke kamar mandi tetapi tidak lupa juga dia memperhatikan bayangan dirinya di sebuah cermin setinggi-badan yang menggantung di salah satu dinding kamar yang mulai agak terang berkat bantuan sinar mentari pagi. Pantulan dirinya balas memandang dengan tampang kusut.Rommy melonggarkan dasi yang terpasang di lehernya begitu merasakan dasi itu mencekik lehernya. Kemeja terbaiknya kusut akibat dibawa tidur dan begitu juga dengan celana panjang favoritnya. Untung saja dia sempat melepas sepatu sneaker hitam sebelum berbaring di tempat tidur atau dia akan tampak begitu konyol.
Rommy jadi getir sendiri mengingat semua kesibukan yang sejak kemarin sore dia lakukan namun tersia-siakan begitu saja. Dia memakai pakaian terbaiknya yang bahkan tidak begitu sesuai dengan image-nya; jas lengkap, kemeja bahkan seutas dasi yang sangat tidak dia sukai. Dia juga susah payah menyiapkan makan malam yang berkesan mewah dan romantis. Semua demi merayakan hari jadi mereka yang menginjak tahun kedua. Semua untuk wanita spesial yang dia cintai, Nabilahh Saduarti.
Namun nyatanya? Sekarang semua sia-sia. Tidak ada gunanya Rommyy berpenampilan rapi jika pada akhirnya hanya akan dibawa tidur. Tidak ada gunanya Rommy repot-repot belanja dan masak jika pada akhirnya makanan tersebut akan jadi dingin. Semua karena apa? Karena Nabillah yang dengan mudahnya membatalkan janji mereka.
Terdengar dering lain dan dengan setengah-malas sang pemilik handphone membatalkan perjalanannya ke kamar mandi dan mengambil benda kecil tersebut lalu membukanya hanya untuk menemukan bahwa itu adalah e-mail balasan dari orang yang sama.
To: Rommy
From: Nabilllah
Astaga, Rom! Aku benar-benar lupa! Aku sungguh minta maaf.
Begitu pendek. Terasa tidak tulus.
To: Nabillah
From:Rommy
Tidak apa-apa. Tidak usah dipikirkan. Aku tahu kau sibuk.
Setelah mengirimkan pesan terakhir itu,Rommy terenyak kembali ke atas ranjang dan dengan perasaan getir mulai melepaskan dasi dan kemeja yang dikenakannya. Mendadak dia merasa gerah, entah karena amarah atau apa namun dia jadi tidak tahan untuk berpakaian kalau seperti ini terus. Tepat setelah Rommmy menanggalkan ikat pinggangnya, e-mail dari Nabillah datang kembali.
To: Rommy
From: Nabillah
Terima kasih, Rom. Love you.
Dengan tatapan kosong Rommy memandangi kata-kata tersebut selama beberapa detik. Love you. Walaupun Nabillah mengucapkan dua kata itu namun entah mengapa terasa begitu… berbeda. Entah kenapa Rommyy tahu bahwa kata-kata itu bukan dari Nabillah. Bukan dari Nabillah yang dulu. Nabillah yang dulu telah menghilang digantikan dengan Nabillah yang sekarang yang penuh dengan kebohongan. Dengan kata lain, dua patah kata yang seharusnya terasa indah itu hanyalah kebohongan belaka.
I found a note with another name
You blow a kiss, but it just don't feel the same
Cause I can feel that you're gone
You blow a kiss, but it just don't feel the same
Cause I can feel that you're gone
Bohong besar kalau Rommyy mengaku bahwa dia tidak tahu apa-apa. Dia tahu bahwa sebenarnya Nabillah tengah bermain-main di belakangnya. Wanita itu sebenarnya sangat pintar berakting. Di balik penampilan cantiknya yang kalem dan dewasa serta bermartabat, Nabillah sebenarnya adalah wanita yang begitu licin. Rommyy juga tahu itu.
'Harusnya dia coba gabung ke salah satu agensi perfilman atau semacamnya'
Rommyy selalu berpikir seperti itu dengan ketusnya. Namun meskipun dia tahu, dia tidak pernah berniat mengatakan isi hati dan kepalanya. Entah karena rasa sayang dan cintanya kepada wanita itu, ini yang tidak diketahui Rommyy secara pasti. Lagipula dia juga tidak begitu peduli dengan alasan yang sebenarnya. Namun jauh di lubuk hatinya, Rommyy tahu bahwa dia tidak akan bisa diam selamanya. Nabillah boleh saja membanjirinya dengan segudang kebohongan tapi satu hal yang jelas dan pastinya tidak diketahui oleh wanita itu adalah; Rommyy tidak maho eh tidak bodoh.
I can't bite my tongue forever
While you try to play it cool
You can hide behind your stories
But don't take me for a fool
While you try to play it cool
You can hide behind your stories
But don't take me for a fool
Rommy James eh Rommy Manopo dan Nabilah Saduartti pertama kali bertemu ketika mereka sama-sama ketinggalan bis menuju kampus Fairy Hills. Ketika itu Rommy masih merupakan mahasiswa tingkat dua jurusan musik sedangkan Nabilah adalah mahasiswi tingkat tiga jurusan hukum. Ya, Nabilah memang setahun lebih tua dari Rommy tapi mereka lulus di tahun yang sama karena Rommy mengambil masa kuliah lebih sedikit dari Nabilahh yang mengambil selama empat tahun.
Semenjak kejadian ketinggalan bis itu, mereka berdua mulai dekat dan menjalin persahabatan yang cukup akrab. Walaupun terkadang (sering) percekcokan dan pertentangan mewarnai hubungan mereka disebabkan oleh sifat masing-masing yang begitu berlawanan.
Hubungan mereka bisa dikatai mulus. Namun tidak semulus itu lagi ketika mereka telah lulus dari Fairy Hills dan menempuh jalur karir masing-masing.
Nabilahh menempuh karir sebagai pengacara dan dengan intelegensi yang dimilikinya berkat ilmu yang dipupuk sejak sekolah menengah atas, Nabillah menjadi cukup sukses dengan karir barunya ini. dia jadi begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga waktu yang bisa dia habiskan bersama Rommy jadi berkurang.
Rommy sendiri bisa memaklumi hal tersebut karena diapun juga sangat sibuk dengan band yang baru dia bentuk, Fairy Tail. Beranggotakan Aldi Irfan dan Rifqi Nabil yang merupakan sahabat Rommy semenjak sekolah menengah pertama. Ada juga Alifia Faras yang lebih muda dari personil band lainnya. Mereka berempat mulai meniti karir sebagai sebuah band yang langsung digemari sehingga otomatis kesibukan mereka bertambah bersamaan dengan ketenaran yang mereka dapat.
Kembali ke hubungan antara Romiman eh Rommy dan Nabllah. Hubungan mereka setelah lulus memang mulus dan baik-baik saja pada awalnya. Namun tidak sampai seorang pengganggu datang yang menyusup di antara hubungan mereka dan berusaha mendekati Nabillah. Rommy merasa terancam dengan kehadiran pria baru ini. Namun Nabilahh justru merasa tidak keberatan sama sekali. Entah karena Nabillah begitu tidak menyadari keadaan sekelilingnya, tidak peka bahwa sebenarnya Vejryn Keihatsu mencoba merebut dirinya dari Rommy atau karena fakta bahwa Vejryn Keimambu eh keihatsu adalah cinta pertama seorang Nabillah Saduartii. Tentunya Rommy akan sangat kecewa jika kemungkinan kedualah yang menang.
You can tell me that there's nobody else (But I feel it)
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know
Your love is just a lie (Lie)
It's nothing but a lie (Lie)
You can tell me that you're home by yourself (But I see it)
You can look into my eyes and pretend all you want
But I know, I know
Your love is just a lie (Lie)
It's nothing but a lie (Lie)
Rommy sedang marah. Personil band Fairy Tail lainnya tahu itu. Rommy memainkan gitarnya dengan dengan kekuatan yang lebih daripada yang sebenarnya dibutuhkan dan lirik yang dia nyanyikan terdengar begitu marah. Meskipun sebenarnya dua hal tersebut membuat musik mereka terdengar lebih baik karena cara Rommy membawakannya barusan terasa begitu pas dengan makna lagu itu sendiri. Namun tetap saja… terasa salah.
"Rom! Ayolah, kawan! Kau bisa lebih baik dari ini", bentak Aldy Irfan tepat setelah Rommy selesai menyanyikan bagian chorus. Rommy, sang vokalis utama dan juga gitaris menoleh jengkel ke arah keyboardist band mereka sekaligus sebagai vokalis kedua band. Sejauh yang bisa Rommy ingat, ini sudah yang kelima kalinya Aldi menghentikan latihan mereka tepat setelah Rommy menyanyikan bagian chorus pertama.
"Apa lagi,di ?", Rommy balas membentak dengan kesal. Didengarnya Alifia Faras Shafiera , bassist band yang terkadang juga ikut menyanyi, menghela napas lelah dan menggumamkan sesuatu seperti, 'Mulai lagi'.
"Hei, maho. Ada apa denganmu? Kau kacau sekali hari ini", Rifqi Nabil, drummer, mengernyit ke arah vokalis utama mereka.
"Tidak ada yang salah denganku, dapuk! Kau yang terlalu cepat memainkan temponya!", Rommy balas membentak.
"Kenapa kau malah balik menyalahkanku, hah? Mata sayu?", Rifqi membentak kembali, sampai-sampai dia bengkit berdiri dari kursi drummer.
"Karena kau memang pantas disalahkan, juling!"
"CUKUP!", seru Aldi menghentikan pertengkaran mereka sebelum Rifqi sempat membuka mulut dan membalas perkataan Rommmy. "Oi, Rom. Bukan Rifqi yang jadi masalah, tapi kau. Rifqi benar. Kau kacau sekali hari ini. Tempomu terlalu keras".
Rommy berdecak kesal, "Apa salahnya? Bukannya dengan begitu lagu ini akan terdengar lebih bagus?"
"Ya, memang", Aldi mendesah. "Tapi tetap saja tidak terdengar benar, rom ".
"Cih", gumam Rommy pelan sambil membuang muka. Sebenarnya dia juga tahu kalau caranya memainkan lagu tadi memang salah. Emosi menguasainya dan dia merasa tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasinya.
" Rom, sejak pagi tadi kau nampak gelisah sekali. Apa terjadi sesuatu?", Fia bertanya dengan penuh perhatian dan dengan lembut memegang pundak Rommy. "Apa terjadi sesuatu tadi malam dengan Nabilah?", Fia lanjut bertanya dan tentunya pertanyaan ini 'tepat sasaran'.Rommy langsung bergidik ketika gelombang kekesalan lain menyerangnya. Fia menyadari hal ini, begitu juga Aldy. Tapi tidak bagi Rifqi yang pada dasarnya memang tidak peka dengan hal-hal seperti ini.
"Tidak ada apa-apa", Rommy berbohong dan perlahan menepis tangan Fia dari pundaknya. Setelah melepaskan gitar listrik yang tersandang di bahunya, Rombeng eh rommy bergegas menuju pintu keluar ruangan studio. "Biarkan aku istirahat sebentar", ujarnya sebelum menghilang dari balik pintu.
Sepeninggal Rommy, para personil Fairy Tail lainnya saling bertukar pandang. 'Pasti terjadi sesuatu semalam dengan Nabilah', batin mereka bersamaan.
"Hhaa…", Aldi menghela napas lelah dan terenyak di lantai studio yang berkarpet tipis. Matanya sibuk mengamati kertas berisi lagu yang baru saja mereka mainkan, mencoba menghapal kembali semua chord yang harus dia mainkan walaupun sebenarnya Aldi sudah ingat di luar kepala saking seringnya mereka memainkan lagu tersebut. Perhatiannya pada kertas chord hanya berlangsung beberapa menit karena tiba-tiba Fia mengalungkan lengannya di leher Aldi dan kepalanya yang berambut hitam kelam diletakkan di pundak sang keyboardist.
"Kalau begini terus, konser kita minggu depan bisa berantakan", gumam Fia cemberut.
"Aku tahu", ungkap Aldu datar dan meremas tangan Fiaa yang mengalung di lehernya.
"Aku masih tak percaya Nabilah bisa sekejam itu", komentar Rifqi sambil setengah melamun memukul-mukul drumnya. "Dan aku tetap tidak percaya si maho itu tetap ngotot mempertahankan hubungan mereka, bukannya malah memutuskan si Nabilahh itu".
"Ya, benar…", Fia menyetujui. "Tapi, berkat itu juga kita bisa dapat lagu bagus", Fia tertawa gugup atas gurauan yang baru dia katakan. Rifqi membalas dengan kekehan pelan sementara Aldi membalas dengan senyum kecil.
Aldi kembali melirik kertas chord. 'Your Love is A Lie'. Itulah judul lagu band mereka yang baru. Ditulis sendiri oleh Rommy dan semua personil Fairy Tail sudah tahu dengan sendirinya jika lagu itu diinspirasi oleh pengalaman Rommy sendiri… bersama Nabillah.
- To Be Continued - :3 Comment lah vrooh T,T
idihh,, mbak tika yang rommy yang fotonya yang mana??
ReplyDelete