Kerajaan Kerajaan Tradisional di Indonesia yang bercorak Hindhu / Buddha - Kerajaan Tarumanagara

Assalamualaikum.. Hai!
Hari ini kulanjutkan materi tentang kerajaan hindu budha dan kali ini ku akan berbagi lebih mengenai kerajaan Tarumanagara. Sebelum membahas lebih lanjut, sudah baca belum mengenai seputar Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur? kalau belum bisa dibaca disini

Seperti yang sebelumnya, berikut ini tabel kerajaan kerajaan hindu budha di Indonesia. Lebih memudahkan dan ringkas.



Jadi, mari kita bahas lebih lanjut satu per satu ^-^ here we go~

2. Kerajaan Tarumanagara

Dimana sih lokasi Keerajaan Tarumanegara itu ?

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu tertua lainnya selain kerajaan Kutai. Letaknya di wilayah Jawa Barat sekarang. Kerajaan ini diperkirakan ada sejak abad ke 5 M sezaman dengan Kerajaan Kutai. Menurut Prasasti Tugu, Wilayah kekuasaan Kerajaan ini meliputi hampir seluruh Jawa Barat, yaitu membentang dari Banten, Jakarta, Bogor hingga Cirebon.



Lalu, apa bukti sejarah yang menyatakan keberadaan Kerajaan Tarumanegara ?

Banyak sekali bukti sejarah yang ditemukan. Hal ini dibuktikan dengan banyak penemuan prasasti di daerah sekitar Bogor, antara lain Prasasti Ciarenteun, Kebon kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu di Clincing (Jakarta Utara) dan Prasasti Cidanghiang (Banten Selatan)
Kerajaan ini diperkirakan ada sejak abad ke 5 M. Hal ini diperkuat dengan adanya berita dari Cinayang menyebut kerajaan To-Lo-Mo (Taumanagara) yangmengirimkan utusan untuk sebuah kunjungan pesahabatan yang didasari oleh hubungan dagang ke Cina pada 528, 538, 665 dan 666 M. To-Lo-Mo disebutkan berada di sebelah tenggara Cina.

Kata Taruma berasal dari kata Tarum yang sampai saat ini  dapat kita jumpai sebagai nama sungai yaittu sungai Citarum 5 M. Dengan raja terkenalnya yaitu Purnawarman yang merupakan bangsa Indonesia asli namun menggunakan nama India dan memeluk Hindu.

Bagaimana kondisi politik Kerajaan Tarumanagara ?

Gambaran kondisi politik Kerajaan Tarumanagara digambarkan oleh isi prasasti Ciarenteun yaitu :

“ Inilah tanda sepasang telapak kaki yang seperti telapak kaki Dewa Wisnu ialah telapak kaki yang mulia Sang Purnawarman, Raja di negeri Taruma. Raja yang gagah berani didunia”




Cap telapak kaki yang ada dalam prasasti tersebut menyimbolkan tentang keberhasilan penaklukan daerah tempat prasasti tersebut di temukan. Purnawarman diibaratkan sebagai Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara alam semesta yang menunjukkan rakyat menganggap Raja Purnawarman sebagai pemelihara dan pelindung rakyat. Tulisan ini kemudian menggambarkan bahwa sudah ada penerapan sistem kultus dewa raja, dimana raja dianggap sebagai titisan dewa atau wakil dewa untuk memerintah dan memelihara rakyat.

Bagaimana kondisi social dan ekonomi Kerajaan Tarumanagara?

Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanagara tergambar dalam isi prasasti tugu yang merupakan prasasti terpenting dan terpanjang yang dapat dibaca secara melingkar. Prasasti ini menyebutkan tentang pembangunan saluran air yang panjangnya 6112 tumbak atau setara dengan 11 km. Saluran ini diberi nama Gomati dan hanya selesai dengan kurun waktu 21 hari. Selain itu disebutkan juga telah terjadi penggalian sungai Chandrabhaga ( Sungai Bekasi) yang sangat dimungkinkan tujuannya adalah untuk mengairi sawah pada musim kemarau dan mengatasi banjir. Dengan ini dapat disimpulkan dengan kurun waktu yang singkat dalam pembuatan saluran air ini maka dapat digambarkan kehidupan social masyarakat yang saling bergotong royong, sejahtera dengan berbagai fasilitas untuk pertanian. Dengan begitu, perekonomian Kerajaan Tarumanagara selain ditunjang dari sisi perdangangan karena letaknya strategis, maka juga ditunjang dari segi pertanian yang melahirkan ciri khas kerajaan Tarumanagara yaitu nila.

Bagaimana akhir dari masa kejayaan Tarumanagara ?

Pada akhi masa jabatan raja tarumanagara yang terakhir yaitu Sri Mahaaja Linggawarman, Kerajaan ini terpecah menjadi 2 yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Kerajaan Sunda berada di bawah pemerintahan Tarusbawa dan Kerajaan Galuh berada dibawah pimpinan Wretikandayun. Kelak dibawah Sanjaya (anak dari Sanna, raja ketiga Galuh) 2 kerajaan ini dipersatukan kembali pada 732 M. Sanjaya menjadi pewaris tahta ibunya di bumi mataram yang kelak melahirkan mataram kuno. Sedangkan Galuh, Sunda, Kuningan dan Gulungagung dibagi kepada 2 putra hasil perkawinanb dengan putri Tarusbawa.Di Mataram Sanjaya mewariskan tahta kepada putranya yaitu Rakai Penangkaran hasil perkawinannya dengan Dewi Sudiwara penguasa Kalingga Selatan

Lalu apakah terdapat kaitan pada masa kini ?

Tentu saja ada. Hingga saat ini, perdagangan dan sektor pertanian di Indonesia masih berkembang dan masih menerapkan sistem saluran air. Selain itu, kebersamaan dangotong royong hingga saat ini masih terus diupayakan untuk tetap dilestarikan.

Hehe.. Hebat sekali ya! Semoga kita bisa mengambil hikmah dari berdirinya kerajaan kutai. Semoga Indonesia menjadi lebih baik dan rakyatnya sejahtera seiring berjalannya waktu :) Sampai bertemu di pembahasan berikutnya..


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter