Beberapa pernyataan yang dikatakan beliau menjadi highlight pada catatanku hari ini. Ya walaupun seperti biasa, catatanku tidak semanis rekan kelasku, Annusha misalnya. Tapi setidaknya bisa dibaca sih.
Yang dapat dimanipulasi hanyalah variabel,
Yang tidak dapat dimanipulasi ialah data itu sendiri.
Begitu simpel, namun jika ditelaah kembali, terdapat makna yang begitu besar dan mendasar. Sangat rentannya autentisitas data sehingga tidak boleh sedikitpun kita melakukan manipulasi dengan tujuan mencapai hasil yang kita inginkan atau katakanlah, kita ingin menolak hipotesis nul hingga manipulasi data adalah cara yang kita pilih.
Namun jikalau hasil yang didapat tidak seperti yang kita harapkan, masih ada upaya yang dapat dilakukan dengan mengganti variabel atau parameter. Dengan harapan, variabel independen yang kita pilih dapat mampu menjelaskan model yang kita buat dengan segala keterbatasan yang ada.
Model dapat diubah, data tidak dapat diubah. Apalah arti pembuktian sebuah hipotesis penelitian dengan manipulasi data didalamnya.
Lalu aku kembali memberi highlight pada kata manipulasi. Akhir-akhir ini rasanya begitu banyak hal yang kumanipulasi untuk menenangkan diri.
Memanipulasi rasa.
Sejatinya memanipulasi rasa adalah hal yang tidak akan dapat dilakukan.
Rasa itu akan tetap ada. Orang mana yang dapat mengatur dan meminta semesta untuk membantunya tidak dapat "merasa" ?
Hanya bagaimana kita selaku pribadi untuk dapat menunjukkan rasa tersebut sebagai perwujudan dalam tindakan maupun tutur kata.
Sehebat itu aku, kamu, dan kita semua yang diciptakan yang diperkenankan untuk memiliki kehendak atas seluruh apa yang telah Tuhan titipkan pada kita.
[23 Oktober 2019]
Ruang Kelas 9, FEB UNEJ.
Dirangkai antara sela pergantian jam mata kuliah Perilaku Organisasi menuju Metodologi Penelitian.
0 comments:
Post a Comment