PEMBAHASAN MATERI UJIAN KENAIKAN KELAS X PRAKARYA dan KEWIRAUSAHAAN- Peminatan Ilmu Sosial Part 3

Assalamualaikum..
Semangaat!
Lanjut ke kisi2 selanjutnya..

1. Buku BSE Prakarya dan kewirausahaan halaman 1-24 (Kerajinan, limbah tekstil, ciri-ciri bahan  mentah yang baik, ciri-ciri tekstil, Tekhnik merangkai pola kain)
2. Modul Makrame (Simpul-simpul makrame)
3. Kejujuran dalam bewirausaha
4. Flow chart
5. Bentuk bentuk sikap pekerja dalam menghadapi tekanan
6. Faktor penentu keberhasilan wirausaha
7. Tahapan perekrutan pekerja
8. Sifat Manajer yang patut diterapkan
9. Employee Motivation Equity Theory
10. SWOT



5. Bentuk bentuk sikap pekerja dalam menghadapi tekanan
Seorang pekerja akan mempunyai beberapa sikap yang berbeda dengan yang lainnya dalam menghadapi suatu ketegangan ataupun tekanan. Adanya perbedaan ini dikarenakan faktor mental dari dlama diri pekerja dan bagaimana pekerja tersebut menyikapi apa yang terjadi disekitarnya.Bentuk sikap tersebut antara lain secara umum adalah :

a. Pelarian dengan menolak realitas, yaitu suatu upaya penyesuaian dengan menekan sumber stres.
b. Pelarian dengan mendistorsi realitas, yang sering dikemas dalam modus rasionalisasi, proyeksi, segregasi, pengalihan, dan pelampiasan. Rasionalisasi adalah memberikan motif palsu sebagai pengganti motif lain yang terlalu menyakitkan untuk diterima. Sementara proyeksi, adalah suatu mekanisme pemindahan aspek-aspek negatif atau kekurangan pada diri seorang pekerja yang dialihkan kepada individu yang lain agar terbebas dari beban tekanan. Adapun segregasi adalah suatu keadaan dimana para pekerja memiliki beberapa pendirian yang saling bertentangan, namun tetap dilaksanakan untuk mencapai tujuannya secara terpisah.
c. Mengkritisi prosedur kerja baru, sebagai ketidakmampuan pekerja yang bersangkutan beradaptasi dengan standar prosedur kerja baru tersebut. Pelampiasan adalah merupakan respon dari suatu emosi destruktif yang dialihkan kepada sasaran yang lain.
d. Pelarian dengan mengundurkan diri dari realitas atau menyerah kepada keadaan, dan lazim dikenal dengan pola regresi, menghayal (fantasi), dan konversi.
e, Regresi adalah bentuk pelarian dengan mundur atau menyerah dari suatu tingkat pencapaian tertentu ke arah pilihan yang kurang matang,
f. Fantasi adalah suatu cara melarikan diri dari suatu yang dapat menyakitkan kedalam bentuk lamunan atau menghayal.
g. Konversi adalah suatu bentuk pelarian dari realitas kedalam rasa sakit atau ketidak-berdayaan fisik, dimana dalam hal ini para pekerja melarikan diri dari situasi yang tidak dapat diatasi, dengan dalih sakit atau ketidak-berdayaan fisik, walaupun hal tersebut tidak memecahkan persoalan yang sebenarnya.
h. Pelarian dengan menyerang realitas, yaitu lazim dikenal dengan agresi fisik dan agresif verbal. Serangan dalam agresi fisik, yaitu dengan mendobrak halangan frontal secara fisik, sedangkan agresi verbal bisa dilakukan secara menyindir, mengejek, memperolokolokan, dan melontarkan humor tajam yang menyakitkan.
I. Pelarian dengan kompromi terhadap realitas, dikenal dengan istilah kompensasi, sublimasi, dan identifikasi. Melalui kompensasi, seorang pekerja mengganti kinerjanya yang kurang baik dalam satu aspek, dengan kinerja yang lebih baik dalam aspek yang lain. Melalui sublimasi para pekerja mengalihkan tujuan mereka kearah lain yang memiliki arti dan maksud yang setara dengan tujuan sebelumnya, atau bahkan mencapai kinerja yang lebih baik dari tujuan yang hendak dicapai. Adapun identifikasi adalah proses mengidentikan diri seorang pekerja terhadap model rekan kerja lain yang memiliki tingkat kinerja yang jauh lebih baik, agar dapat mengatasi berbagai kekurangan yang dimiliki dirinya.

6. Faktor penentu keberhasilan wirausaha
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha yaitu faktor internal dan eksternal. 
Faktor internal terdiri dari 
a. motivasi yang timbul dari dalam diri pelaku usaha
b. pengalaman dan pendidikan yang dimiliki wirausaha serta kepribadian wirausaha tersebut. 

Sedangkan faktor eksternal terdiri dari 
a. faktor lingkungan keluarga 
b. faktor lingkungan kerja. 

Sedangkan faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha tersebut dipengaruhi oleh dua kriteria yaitu aspek dan karakteristik wirausaha. Aspek dan karakteristik wirausaha tersebut juga mempengaruhi individu dalam pemilihan jenis usahanya. Adapun profil seorang wirausaha yang sukses dipengaruhi oleh pemilihan jenis usaha yang individu tersebut.

Menurut Murphy ada 8 hal yang mempengaruhi wirausahawan mengembangkan wirausahanya yaitu :
1. Kerja keras
2. Kerja samadengan orang lain
3. Penampilan yang baik
4. Yakin
5. Mau belajar danmenambah ilmu
6. Ambisi untuk maju
7. Pandai menentukan keputusan
8. Pandai berkomunikasi


7. Perekrutan tenaga kerja memiliki beberapa tahap, diantaranya :
  • Memberikan informasi bahwa perusahaan yang sedang dijalankan membutuhkan tenaga kerja. Misalnya  melalui media, baik itu media cetak, maupun media elektronik.
  • Menentukan kriteria, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam merekrut tenaga kerja, misalnya calon tenaga kerja harus mengantongi ijazah perguruan tinggi. Selain itu, calon tenaga kerja juga harus memiliki keterampilan dibidangnya, bekerja bagus, mampu bekerja dalam tim, jujur, loyal, dan mampu bekerja di bawah tekanan.
  • Seleksi melalui tes, calon tenaga kerja harus mengikuti ujian seleksi, baik melalui tes psikologi, tes IQ, tes teknis dan tes wawancara.
  • Mengadakan pelatihan / training, setelah mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan dan sesuai dengan kriteria perusahaan, yang harus dipikirkan kemudian adalah melatihnya. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan memahamkan karyawan baru terhadap bidang yang akan dijalankannya. Pelatihan merupakan titik awal menilai kinerja karyawan.
8. Manajer yang baik pada umumnya memunyai sifat:


  • Memahami rencana tindakan dan prosedur organisasi.
  • Memperhatikan tujuan jangka panjang bisnis, menyeimbangkan ambisi pribadi dengan usaha mencapai tujuan pribadi.
  • Imajinatif dan efektif dalam pelimpahan tugas kepada bawahan yang akan melaksanakannya dengan efisien dan efektif.
  • Menerapkan kepemimpinan berdasarkan keteladanan.
  • Mengembangkanmotivasi yang kuat terhadap anak buah.
  • Melakukan pengukuran kinerja secara konstan dan objektif untuk menentukan metode kerja yang lebih baik.
  • Mengupayakan efektivitas dan efisiensi departemennya.
  • Mampu menangani berbagai persoalan sehari-hari.
  • Memupuk kerja sama.   
n3 sifat manajer yang berhasil menurut J. Sterling Livingstone 
 1. kebutuhan untuk mengelola
 2. kebutuhan akan kekuasaan
 3. kebutuhan berempati.

9. Employee Motivation Equity Theory
a. people hold beliefs about their inputs and outcomes
b. Peolple compare theselves to referent other
c. People form beliefs about other input and outcomes
d. People compare their input or outcomes ratio with others iput/outcomes
e. Perception of inequity motivate behavior to restore equity

paham sih paham tapi kalau nyobak ngebahasa inggriskan enggak deh '-')/ tulung e tulung

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Kajian with Teman Temani : Women In Islam !

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ! Selamat pagi pals! salam dari Jember yang setia dengan langit birunya. Kali ini, ( seperti...

Flag Counter